Friday, August 12, 2011

Seserpih Perasaan

Gak tahu kenapa pagi ini aku merasa perasaanku lagi kacau. Kalo orang gahol gila sey bilangnya "galau". Entah perasaanku yang terlalu berlebih atau apa, tapi yang jelas ada suatu yang kurang dan mengganjal di hati. Kayak ada yang kelewat atau sesuatu hal yang ingin dilakukan, tapi gak tahu ingin melakukan apa.

Apa karena akunya yang lagi jomblo ya. Huuusshh!! Kata itu sungguh sakral dan tabu buat diucapkan. Kalo itu sey aku udah gak heran. Aku juga gak tahu. Tapi bukan!! Bukan karena itu. Rasanya ingin pergi ke pantai, atau bukit, atau hutan sekalian. Pokoknya satu tempat sepi yang nyaman buat ditempati sendirian dan gak ada satu orang yang bisa mendengar di satu waktu aku ingin teriak sekeras dan semampuku.

Jenuh, kalo melewati hari tanpa tahu planning apa yang terpikir dan bisa dibuat hari ini. Kesal, marah, benci, kecewa, dan seolah ingin memukul sesuatu hingga kepalan tangan ini berdarah. Sabar, sabar, sabar... Ya, kata itu yang selalu diucapkan orang kalo mendengar perasaan seperti itu. Tapi apa masih bisa terucap kata itu dengan jujur, yang gak cuma keluar dari ucapan saja kalo berada di posisiku saat ini?

"Melakukan kegiatan apa gitu biar gak jenuh". Kalimat yang menurutku gak pasti, dan cuma kalimat penghibur layaknya fatamorgana.

Terdengar keras kepala, malas, naif dan egois emang, di saat ada orang lain yang mungkin nasibnya lebih buruk bahkan lebih parah dariku. Sekuat mungkin aku coba membayangkan untuk lihat ke bawah, rasanya aku makin menjadi orang yang paling berbohong dengan perasaanku sendiri. "Munafik", kata kasar yang terbesit dan yang cocok menurutku untuk menggambarkannya.

Keluhan demi keluhan seolah mencambukku perlahan-lahan.


...

No comments:

Post a Comment

Monggo